Oleh: Ridho & Chevo

Pada tanggal 24-25 Agustus lalu kami mendapat undangan mengikuti acara Tlatah Bocah, semacam pentas seni yang diikuti berbagai komunitas anak. Kami diundang untuk menampilkan seni teater. Kami latihan hanya 6 kali untuk penampilan tersebut. Rombongan KBQT diwakili Alfay, Adi, Ardhan, Chevo, Amar, Ridho, ditemani Mas Hasan, Mas Yudha dan Mbak Zulfa.

Sebelum berangkat, kami gladi bersih dulu. Lalu sekitar jam 16.30 kami berangkat ke Magelang dan sampai di sana sekitar jam 19.00. Kami langsung singgah di tempat peristirahatan dulu sebelum tampil. Di situ kami disuguhi banyak makanan, kemudian tampil jam 20.30. Di acara ini juga tampil berbagai komunitas, berupa penampilan perkusi, nyanyi, dan lainnya.


Kami dari Teater Gedhek menampilkan lakon berjudul Cancut Taliwondo. Ceritanya ada tiga orang saudara yang memasak mie instan bersama. Saat mie sudah matang, semua orang pergi sendiri-sendiri. Begitu kembali ternyata mie sudah habis dimakan orang. Tiga orang ini kemudian bertengkar dan saling menyalahkan. Lalu kakek mereka datang dan memarahi cucu-cucunya itu.


Pada akhirnya ketahuan ternyata yang makan mie mereka adalah sang kakek. Dari teater ini bisa diambil pelajaran bahwa kita harus berhati-hati. Agar tidak mudah diadu domba dan saling menyalahkan. Apalagi gara-gara hoax dan fitnah di antara kita. Aksi teater ini ditampilkan oleh Alfay, Chevo, Amar, dan Ridho.


Acara ini berlangsung hingga tengah malam namun kami tak mengikuti acara sampai selesai. Setelah tampil, kami kembali ke tempat peristirahatan, makan, lalu jajan-jajan. Bapak ibu penghuni rumah itu sangat ramah, hampir semua bapak-bapak berambut gondrong. Setelah melepas penat dan letih kamipun pulang jam 22.30 dan sampai di KBQT tengah malam.


Meskipun capek, tapi kami pulang dengan membawa pengalaman menyenangkan, bisa menampilkan teater ala Teater Gedhek KBQT. Selain itu kami juga membawa 20 dus makanan untuk disantap beramai-ramai. [Elalang]

Artikel: Ridho & Chevo
Foto: Yudha