Oleh : Dewi Maryam (Pendamping Belajar)

Rasa ucapan terima kasih dan rasa syukur saya untuk keluarga besar KBQT yang sejak awal berdiri hingga kini saya masih bergabung dengan mereka untuk selalu belajar bersama dan tidak jenuh-jenuhnya mereka untuk selalu berpetualang piker seluas-luasnya yang tiada henti. Kedekatan kami lebih dari 15 tahun membersamai mereka untuk menemukan jati diri, konsep diri sampai mereka menemukan berfikirnya yang kelak sebagai pijakan gerak mereka untuk menuai rahmatan lil alamin di muka bumi ini.

Kami memberikan support yang tulus kepada anak-anak KBQT yang sangat beragam karakter, beragam persoalan bahkan beragam sejarah hidup mereka masing-masing. Antusias belajar mereka yang penuh warna untuk mencapai mimpi-mimpi dan keberhasilan mereka. Kelak coretan ini hanya sekadar pengalaman kami selama membersamai mereka dalam proses belajarnya. Mereka berusaha menggali potensi diri masing-masing untuk mengubah dirinya menjadi individu yang kuat dan mampu menghadapi persoalan hidupnya.

Saya sebagai pendamping dan sekaligus merupakan teman yang luar biasa bagi saya, mereka sebagai guru sabar saya yang mengajak saya untuk selalu bi sa mengerti dan memahami segala potensi dan bawaan mereka yang beragam. Konsep belajar yang selalu terbuka, selalu bertukar pikiran, membangun kebersamaan, toleransi, semangat berpikir, semangat menata diri lebih baik, semangat berkarya merupakan bagian cara belajar mereka dengan terstruktur. Menunjukkan sikap positif untuk menyampaikan ide-ide mereka yang kadang belum sempurna (masih mentah) kami tetap mensyukurinya dan selalu dekat menemaninya.

Bu Dewi bersama warga belajar


Anak-anak mempunyai sosok kecerdasan tersendiri di balik keindahan mereka dalam kebebasan belajar, berimajinasi diwujudkan dalam karya nyata. Kemandirian dan kecerdasan anak-anak untuk bisa mengenali potensi diri merupakan hal yang harus difahamkan kepada anak itu sendiri.

Saya khususnya sangat menghargai anak sebagai individu yang mempunyai keunikan dan potensi masing-masing sebagai titik balik mereka menjadi pembelajar, ibarat penggembala tidak cukup menggembala alam pikir mereka saja, tetapi menggembala jiwa mereka juga bagian fokus kami. Ibarat botol harus terisi penuh jangan ada ruang yang kosong. Anak bias memenuhi kebutuhan intelektualnya dan bias memenuhi kebutuhan jiwanya (ruhnya). Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak bisa berdiri sendiri dalam diri manusia itu sendiri.

Menjalin kedekatan serta ikatan emosional yang kuat merupakan wujud totalitas kami dalam mendampingi tumbuh kembang kreatifitas mereka. KBQT merupakan salah satu arena belajar kemanusiaan yang memahamkan kepada anak-anak untuk menjadi manusia itu sendiri secara utuh.

Sebagai pendamping selama ini berterima kasih yang selalu ada kasih sayang untuk kita semua, dengan perannya masing-masing.  Menjadi pendamping (guru) merupakan panggilan jiwa, tentunya merupakan suatu keindahan dan estetika yang begitu tinggi maknanya.