Oleh: Ridho (Kelas El-Farabi)

Pada hari Rabu, 3 Juli 2019, kami ikut bertani di Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah. Agenda pertama kami adalah membahas KIPAS (Kita Peduli Anak Sekolah), yang dijelaskan oleh driver angkot. Setiap angkot memiliki jalur masing-masing, mereka akan menolak jika ada anak sekolah yang mau naik angkot di atas jam 9 pagi, yang dicurigai sedang bolos.




Setelah itu kami belajar tentang padi. Kami diperkenalkan oleh pendamping dari SPPQT tentang proses produksi padi, mulai dari awal sampai panen, hingga jadi nasi. Kami juga belajar tentang beragam jenis padi. Kemudian dilanjutkan dengan terjun ke sawah.

Kebetulan hari itu ada juga anak-anak sekolah Ijo Lumut yang sedang turut belajar di SPPQT. Mereka belajar menanam padi, sedangkan teman-teman KBQT mengumpulkan azola untuk dibuat pupuk organik cair MOL. Kami beramai-ramai masuk ke sawah berlumpur untuk mengumpulkan azola.

Anak-anak Ijo Lumut selesai menanam padi, anak-anak KBQT juga selesai mengumpulkan seember besar azola. Lalu kami semua istirahat selama satu jam. Kami bersih-bersih dilanjutkan makan bersama dengan lesehan di bawah pohon rindang. Ada ubi ungu dan tempe goreng yang nikmat.

Setelah makan, kami langsung terjun untuk belajar membuat pupuk organik cair dengan menggunakan bahan azola yang sudah kami kumpulkan sebelumnya. Bahan-bahan lainnya adalah air kelapa dan gula jawa.

Pembuatan pupuk organik cair ini cukup mudah. Kami belajar banyak hari itu. Kegiatan yang menyenangkan ini berakhir jam satu siang. [Elalang]