Oleh: Muhammad Dzikri As-Syahid (Warga Belajar)

Tanggal 1 Agustus 2016 adalah hari pertama saya mengikuti kegiatan belajar di KBQT, di upacara hari itu juga, saya ditetapkan masuk kelas Laskar Miracle. Saat itu saya tidak tahu bahwa Laskar Miracle adalah kelas tertua yang harus menanggungjawabi beberapa kegiatan yang ada di KBQT. Awalnya memang agak kaget karena sebelumnya belum pernah sama sekali jadi penanggung jawab suatu kegiatan yang dilakukan orang banyak. Juga bertanggung jawab mengatasi masalah dan membuat inovasi untuk kegiatan tersebut.

Menurut saya ilmu-ilmu semacam itulah yang lebih penting ketimbang pelajaran formal. Karena akan lebih melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Alhamdulilah, berkat dukungan teman-teman sekelas dan arahan dari Bu Elly selaku pendamping kelas, akhirnya saya terbiasa juga.

Dzikri sedang sok serius memotret entah apa


Di kelas Laskar Miracle ini juga saya pertama kali menjadi ketua kelas yang harus punya program atau target untuk bisa dilakukan bersama teman-teman sekelas. Ada rolling penanggung jawab setiap beberapa bulan sekali. Kegiatan wajib KBQT yang pernah saya pegang adalah Tawashi, Forum, dan Harkes. Kami juga bertanggung jawab kelas meregenerasi penanggung jawab dari kegiatan tersebut. Di kelas ini juga saya belajar cara mengurus kegiatan2 semesteran bersama sperti lomba 17 an, MOS, pelatihan jurnalistik dan sebagainya.

Sebelumnya saya sudah menjalani kegiatan belajar model homeschooling, jadi pas masuk ke KBQT tak bingung lagi. Forum yang saya ikuti adalah Forum English & Forum Sanggar. Kedua forum tersebut saya rasa sudah bisa menunjang hobi bermain game dan menggambar saya. Kegiatan-kegiatan forum sebenarnya asyik-asyik, tapi memang butuh pemicu agar eksistensi dari forum bisa muncul.

Misalnya, di Forum Sanggar, di hari biasa kami hanya membahas hal-hal ringan, mengumpulkan dan membedah karya anggota forum. Baru kami akan sangat sibuk dan ribet saat ada kegiatan yang mana Forum Sanggar harus ikut terlibat. Seperti saat Bulan Forum, kami dari Forum Sanggar ada proyek mengecat tembok di RC, menyelesaikan projek storybook dan lain-lain.

Sedangkan di Forum English saya sendiri yang jadi penanggungjawabnya. Tak berbeda jauh dari Forum Sanggar, kami baru kober dan berani membuat proyek-proyek besar kalau ada event Bulan Forum atau Gelar Karya. Proyek terbesar yang pernah kami adakan di Forum English adalah observasi langsung ke Borobudur untuk praktek berbicara langsung dengan bule-bule. Adapun pembahasan kumpul sehari–hari kami biasa rolling antara reading, speaking, writing dan listening, sekalian menambah kosakata. Di forum ini materi yang kami bahas pasti menyenangkan. Ilmunya tidak berat, dan lebih sering disajikan melalui nonton film, game, dan lain-lain.

Satu lagi kegiatan yang menurut saya paling berkesan adalah adanya Tugas Akhir. Karena ini adalah suatu yang baru dalam pengalaman belajar, juga karena TA ini memiliki waktu pengerjaan yang sangat panjang, sampai 6 bulan. Tugas Akhir ini sangat melatih konsistensi dalam meningkatkan kualitas karya kita. Karya TA pertama saya di tahun pertama tidak jelas, masih sangat berantakan dan ruwet. Namun saya rasa dari tahun ke tahun proses TA di KBQT makin meningkat. Sehingga di tahun berikutnya TA saya bisa 100% tuntas, sebab ada pendampingan yang lebih intensif dari para alumni dan pendamping. Apalagi di tahap akhir TA ada pameran yang bisa sekalian mempromosikan karya-karya saya.

Hobi nge-game termasuk halangan terbesar saya dalam menyelesaikan TA. Jadi ya supaya nge-game ini nggak sepenuhnya dilihat negatif, game-game yang saya mainkan ini saya jadikan sebagai bahan-bahan pembuatan karya TA. Akhirnya karya komik atau gambar fanart buatan saya selalu diselipi game yang pada saat itu lagi sering saya mainkan. Di TA pertama, komik saya masuki game Counter Strike, TA tahun kedua saya banyak bikin komik dan fanart Overwatch, di tahun terakhir 90% karya yang saya buat semua bertema tentang e-sports dan game DOTA2.

Di sinilah saya menjadikan hobi bukan sebagai halangan untuk berkarya. Justru saya bisa menuangkan hobi tersebut di dalam karya yang saya buat. Kegiatan belajar saya tidak menghalangi untuk menikmati hobi, dan hobi saya juga tidak menghambat proses belajar saya. Keduanya bisa berlangsung beriringan dengan enjoy.