LUMBUNG IDE WARGA BELAJAR
KOMUNITAS BELAJAR QARYAH THAYYIBAH

HARI IDE (2/9/2019)

Aliya: mencari tahu cara membuat powerbank wireless!

Bowo: mencegah kebakaran hutan dengan perbanyak damkar di sekitar hutan dengan memberdayakan warga sekitar.

Mada: belajar bertani bersama petani lain di sawah yang lain agar tidak belajar di wilayah SPPQT terus.

Ridho: adakan kembali kelas bahasa Jawa agar kita tidak hilang Jawanya.

Iffah: setiap Hari Ide, masing-masing anak membacakan ide anak yang lain. Sehingga bisa belajar membaca tulisan teman dan memahami ide teman.

Daffa: mengadakan pentas kuda lumping di Salatiga.

Revi: memfungsikan kembali rak sandal/sepatu di teras depan RC agar bermanfaat dan rapi.

Nanda: membuat jenjang kuliah di KBQT, tidak hanya jenjang SMP dan SMA saja.

Dinar: berkunjung dan belajar bersama di komunitas Sobat Muda Salatiga, atau komunitas lain satu atau dua bulan sekali agar tidak suwung di QT terus.




HARI IDE 5/9/2019

Raka: diskusi ide memilih ide-ide yang mungkin untuk direalisasikan saja, agar tidak sekedar ditulis tapi bisa bermanfaat.

Danial: membuat kerajinan tangan dari mie kadaluarsa (expired) agar tidak mubazir, dengan lem alteco, berupa asbak.

Nanda: limbah pabrik jangan dibuang ke sungai, kayak kere banget punya pabrik besar tapi nggak punya tempat untuk membuang limbah.

Nabil: membuat display rak buku yang baru dan tidak monoton, dan menata buku-buku di RC sesuai kategorinya.

Ziki: membersihkan atap teras di lantai 2 gedung RC.

Fahima: membuat kegiatan di hari Senin antara bersih-bersih dan tawashi.

Revi: menghias dinding sekitar tangga ke lantai 2 dengan gambar atau foto-foto kegiatan KBQT.

Dinar: mengadakan kelas bahasa Mandarin.

Daffa: mengusulkan penambahan rute bus-bus besar di Sukorejo Kendal agar tidak usah oper-oper bus kalau pulang.

Makhdum: berbagi tips agar feed instagram lebih bagus, rapi, dan nyaman dilihat.

Bowo: mengusulkan pemanfaatan gedung bekas yang ada di RSUD Salatiga untuk dijadikan gedung bioskop, sebab letaknya strategis dan lumayan luas, daripada dipakai anak-anak mojok nggak jelas.

Mada: bosan dengan tawashi yang 'itu-itu aja', adakan tawashi ke luar dengan model berkelompok, masing-masing kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan pelajaran apa yang didapatkan di lokasi itu.