Oleh: Nabil Fadila

Pada tanggal 28 sampai 29 Februari 2020, Taman Budaya Jawa Tengah  Surakarta mengadakan workshop kesenian bertajuk “Penciptaan Puisi, Cerpen, dan Esai Sastra" serta Panggung Sastra. Acara tersebut digelar dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia kesenian, khususnya bagi para pekerja seni sastra di wilayah Jawa Tengah.


Workshop kesenian dihadiri oleh berbagai penyair dan seniman sastra di daerah Solo dan sekitarnya. Dihadiri juga oleh Pak Yuditeha, penulis novel sekaligus Founder  Komunitas Kamar Kata Karanganyar. Selain beliau banyak juga tamu undangan yang hadir. Mereka mengisi acara sebagai pembicara dalam pembedahan puisi yang akan ditampilan pada malam terakhir.

Seluruh agenda acara adalah workshop membuat puisi, cerpen maupun esai sastra. Puncaknya pembacaan puisi dari setiap penyair di antologi “Di Rumah Kecil Itu, Aku Membaca Ibu". Berbagai karakter puisi dibawakan oleh penulisnya, sehingga ada ciri khas di setiap karyanya.

Tak lupa, pada penghujung acara, kami mendiskusikan setiap puisi di antologi tersebut bersama para pembicara. Yakni Pak Yuditeha dan Mas Teguh Satriyo. Menurut Pak Yudi, puisi yang kubuat melambangkan umur, berlatar zaman dengan cara kekinian.

Menurut Mas Teguh, puisiku memberikan efek 'nendang' pada puisiku yang berjudul Happy Birthday. Biasanya ulang tahun melambangkan kebahagiaan dan kesenangan, tapi pada bait terakhir aku memberikan kata "selamat melangkah menuju ajal" yang pastinya akan termenung seketika, karena manusia sejatinya bukan bertambah umurnya tapi berkurang dan akan mati.

Dalam acara tersebut aku merasa sangat senang karena bisa melihat banyak orang menyairkan puisinya dengan pembawaan masing-masing. Selain itu aku jadi tahu banyak seputar dunia sastra, terutama puisi.

Aku juga bertemu dengan orang-orang hebat yang berkarir di dunia penulisan. Sebuah pengalaman yang sangat berharga. Tak sabar menanti event itu lagi.

*Penulis adalah warga belajar di KBQT kelas Hikari