Konsep dasar 'Dtech-QTha (kolaborasi DTech Engineering dan Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah) adalah pendidikan merdeka-memerdekakan yang hadir jauh-jauh sebelum ide "Merdeka Belajar"-nya Mas Menteri Nadiem⁩ Makarim. 

Arfi'an Fuadi, setelah lulus SMK (2005), lontang lantung sesekali mbantu bapaknya jualan susu yang antara lain ngambil susunya ke saya (sekarang jadi PAUD Adituka (Asuhan Dini Tumbuhkembang Anak, waktu itu kandang sapi perah)), dan terakhir kerja sebagai penjaga malam di kantor pos Salatiga, tanggal 9 September 2009 (9/9/'9) dari hasil lumpuk-lumpuk honor sbg penjaga malam ditambah "subsidi" dari orang tua, ia berhasil beli komputer seharga Rp 1.400.000,- yang kemudian sangat bermanfaat sebagai main mode of production untuk berkreasi dan inovasi. 

Sejak "999" itulah Arfi'an bersama beberapa kawan termasuk adiknya, Kurniawan menginisiasi 'Dtech Engineering, sebuah kelompok belajar yang mirip-mirip Frankfurt School-nya Jurgen Habermas dkk. tapi di bidang teknologi. Hasil kerja/belajar keras bersama (collaborative hard learning) banyak pesanan desain produk dari perusahaan perusahaan besar di Eropa Amerika.

Tahun 2013 berkesempatan mengikuti tantangan ndesain jet engine bracket dari General Electric, perusahaan manufaktur teknologi asal Amerika Serikat warisan Thomas Alva Edison yang diikuti 700-an kontestan dari seluruh dunia. 

Kontes desain teknologi kelas dunia itu dimenangi oleh (No 3) Airbus Defence and Space, divisi Airbus Group produsen alutsista dan kedirgantaraan yang tahun 1986 bahkan sudah bikin satelit untuk kepentingan kelestarian planet bumi ini. No 2 oleh Koenigsegg Automotive AB, adalah perusahaan mobil sport berperforma tinggi asal Swedia. produk Koenigsegg ini antara lain mobil sport Jesko Attack yang harganya dibanderol USD 3 juta atau sekitar Rp 46,6 miliar. Bertengger di No 1 adalah genk 'Dtech Engineering asal Salatiga yang dikumendani Arfi'an Fuadi mantan penjaga malam di kantor pos itu.

Tahun 2017 ada challenge dari GE company lagi yang lebih seru dan canggih yakni aircraft jet engine inspection dan lagi-lagi DE memenangi (No 1) mengalahkan 46 lembaga riset terkemuka dunia, dan tentu, berkontribusi pd keselamatan berjuta-juta pesawat jet komersial di seluruh dunia.

Dengan capaian yang luar biasa itu, DE kebanjiran pesanan desain produk dari seluruh penjuru dunia, termasuk ultralight aircraft (pesawat ringan) berpenumpang 3 orang untuk kepentingan ekspedisi kutub utara, sampai-sampai tidak bisa memenuhi undangan ketika perusahaan itu launching produk barunya, kecuali kalau tinggal di bandara! hehehe

Gilanya tahun 2018 Arfian dkk. memutuskan "pulang kampung" stop seluruh pesanan dan memutuskan bikin produk sendiri. Ada tiga pilihan yang akan diproduk. Satu, pesawat tanpa awak (drone) untuk kepentingan distribusi barang utamanya antar pulau yang efektif dan efisien, kedua, mobil listrik (electric vehicle) untuk kepentingan percepatan "zero carbon" dan yang ketiga mesin CNC (computer numerical control). Pilihannya jatuh ke CNC (mesin pembuat mesin). 90 % lebih perangkat yang ada di kehidupan kita ini (dari dombundel sampai spaceship (pesawat luar angkasa)), ada campur tangan CNC. Dan dengan CNC tidak hanya berhenti di design tapi sampai eksekusi di prototype.

Nah, CNC sudah dibikin, dan sudah dipasarkan, tidak kurang dari Perusahaan besar Insera Sena produsen Polygon Bikes pun CNC-nya menggunakan produk 'Detech Engineering ini. Dan target ambisiusnya, mesin CNC yang mereka bikin ini CNC yang most compact in the world 

Tidak berhenti di sini. Arfi'an fuadi dkk. merancang system pendidikan yang "hijrah" dari tuition based system sistem konvensional yang masih berlaku di dunia ini, MIT (Massachusetts Institute of Technology) sekali pun, ke product innovation based system.  Dengan gagah berani Arfi'an dkk menghargai potensi intelektual peserta didik (eksploitasi intelektual) yang akan berinovasi dan pembiayaan pendidikannya dipertaruhkan pada hasil produk inovasi peserta didik itu. Ternyata oh ternyata, benar adanya.

Baru masuk bulan kelima (belum genap satu semester) peserta didik sudah berpendapatan karena jualan produk-produk inovasinya, skaligus sebagai ukuran kebermanfaatan. Boleh klaim bermanfaat atas suatu produk kalau orang bahkan mau membelinya.

Dan mengerikannya, alih-alih dapat bantuan BOS atau BOP dr negara, justeru sebaliknya, hanya ber 15 peserta didik dengan 18 mesin CNC ciptaannya sendiri, per Juni 2023 tlh dihasilkan 1.926 Jenis Produk Inovasi dan 1.572.704 Produk terjual dg total pendapatan mencapai Rp 45.347.568.226. Pajak yg disetor ke negara sebanyak Rp 4.988.232.524 (mbantu negara!)

Dan sekarang ini juga sedang mengerjakan proyek dari PT KAI berupa kursi kereta senilai Rp 100 miliar lebih yang selama ini impor dari Taiwan. Saat ini juga sedang fokus merancang produksi motor dengan target ambisiusnya, motor tercanggih dan dikerjakan oleh Satuan-satuan SMK dalam program teaching factory dan komunitas pembelajaran lain (non formal dan informal). Disamping sudah mulai memikirkan, termasuk akan belajar intensif ke yu Tri Mumpuni, Newest⁩ Intelectual muslim paling berpengaruh di dunia versi The World's 500 Most Influential Muslims 2021 itu, tentang mikrohidro dan pikohidro untuk kemandirian bahkan energi gratis bagi rakyat berikut ikutannya yakni konservasi air sipil teknis, sekaligus pengendalian bencana hidrometeorologi serta kemandirian dan kedaulatan pangan. 


Dari perbincangan kemarin ini, kita ini ternyata masih jauh dan jauh dari optimal memanfaatkan potensi energi gravitasi, atau masi pantas menyandang mubadziriin. QS Al-Isra ayat 27:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

"Sesungguhnya para pelku nubadzir itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." 

Untuk itulah wahai calon presiden belajar dan belajarlah pada rakyat yang selama ini dikuyo-kuyo tapi ternyata telah membuktikan dengan karya-karya agungnya juga pada teman-teman yang njujug di pemuliaan kehidupan dengan seni dan sastra seperti SALAM-nya mbak Wahya dan pakdhe Toto Raharjo, Sokola-nya the legend, Butet Manurung⁩, Tanoker-nya pasangan legendaris Syarifah Ciciek Farha dan Supo Raharjo, Omah Dongeng Marwah-nya pak Hasan Aoni⁩, Sekolah Dolan-nya gus Luqman Hakim, Gus Ajir dengan pesantren progresifnya Nurul Huda (dengan Enha Corp-nya), legenda jelita Rosa Dahlia pemberdaya rakyat Asmat Papua, dan lain-lain.

Bismillahi tawakkaltu 'alallah, laa haula walaa quwwata illa billaah... Merdeka!